Friday, June 9, 2017

Cara Mereview Jurnal

Cara Review Jurnal


Dosen sering kali memberikan tugas kuliah untuk mereview jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional. Tujuan dari review jurnal sendiri adalah untuk mempermudah dalam memahasi inti dari hasil penelitian yang telah dilakuakan. Sebagai mahasiswa yang sering mendapat tugas untuk itu seharusnya mampu untuk melakukan review tersebut. Sehingga dalam membahas jurnal itu akan lebih mudah dipahami setelah dilakukan review.

Hal-hal pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review, diantaranya:

  1. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian
Mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai.

  1. Metode
Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan.

  1. Hasil dan Pembahasan
Dalam pokok bahasan ini mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat.

Berikut contoh review jurnal Psikologi.

Judul :
Apakah Kepribadian Menentukan Pemilihan Media Komunikasi?
Metaanalisis Terhadap Hubungan Kepribadian Extraversion, Neuroticism, dan Openness to Experience dengan Penggunaan Email”

  1. Pengantar dan Tujuan
Penggunaan Information Communication Technology (ICT) sebagai sarana komunikasi meningkatkan orang untuk saling berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung dengan internet walaupun lokasi mereka saling berjauhan. Salah satu fasilitas internet adalah surat elektronik (email). Dengan email ini, pesan-pesan dapat disampaikan secara tertulis melintasi batas ruang dan waktu.

Dari teori Lewin dapat dikaitkan dengan perilaku penggunaan email, yaitu faktor penyebab dari dalam diri yang mempengaruhi penggunaan email adalah faktor individu (sifat kepribadian). Sedangkan faktor dari luar diri yang mempengaruhi penggunaan email antara lain adalah kontak sosial, ciri-ciri kekayaan komunikasi yang ditampilkan oleh sebuah media komunikasi, tersedianya fasilitas internet, dan kemudahan penggunaan internet untuk berkirim email.

Penulis melakukan meta analisis terhadap pola hubungan antara kepribadian dan penggunaan email dari berbagai jurnal ilmiah yang terdiri dari 16 artikel, baik yang telah dipublikasikan melalui jurnal ilmiah maupun hasil penelitian tesis/disertasi yang dipublikasikan melalui internet dalam periode tahun 1999 hingga 2006. Tujuannya adalah untuk melihat apakah variabel kepribadian yang diteliti dalam berbagai studi kalau dirangkum menjadi satu memberikan hasil yang konsisten dan bisa dijadikan dasar untuk menjawab pertanyaan apakah kepribadian menentukan pilihan media komunikasi.

Email dan Berbagai Karakteristiknya
Dalam sub-bab ini penulis menjelaskan tentang keunggulan-keunggulan yang menyebabkan email lebih disukai daripada media komunikasi yang lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan karakteristik email itu sendiri, antara lain : kemampuan email menciptakan komunitasi yang tidak berbasis geografis, dapat ditulis dan dibaca di mana saja (Williams, Strover, dan Grant, 1994), Pesan yang ditulis dapat pendek, dapat pula panjang. Bila ingin mengirimkan dokumen sertaan dapat dilampirkan pada attachment, bisa dibuat arsip yang dapat disimpan dan dibuka kembali pada saat dibutuhkan, Pesan dapat ditujukan kepada satu orang maupun banyak orang secara bersamaan, dapat disisipkan e-motion, Asynchronous, Anonimity, Polychronicity dan juga dialog.

Benarkah kepribadian penentu pemilihan media?

Kepribadian adalah unik untuk setiap individu, dan menjadikan individu tersebut berbeda dengan individu yang lainnya. Sehingga muncul pertanyaan Mengapa seorang memilih menggunakan email sementara orang lainnya tidak sering, bahkan tidak mau menggunakannya?
Eysenck Three Factors Model (Eysenck & Eysenck, 1991) dan Five Factors Model yang dikembangkan oleh Costa & McCrae (Costa & McCrae, 1992) mencantumkan Extraversion dan Neuroticism sebagai sentral dimensi kepribadian yang berada dalam dua kutub yang berlawanan.
Penelitian ini menggunakan teori kepribadian Big Five dalam mengelompokkan variabel-variabel ke dalam dimensi, yaitu extraversion, neuroticism, dan openness to
experience.

  1. Metode
  • Subjek : 20 data dari berbagai jurnal periode tahun 1999-2006 melibatkan 4267 orang (N=4267).
  • Prosedur Penelitian
  1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yaitu metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang terdapat di dalam beberapa laporan penelitian. Pengumpulan data dari berbagai jurnal didownload melalui INFOTRAC, EBSCO, PROQUEST, ERIC, Tesis dan Disertasi yang diperoleh dari Networked Digital Library on Theses and Dissertations (NDLTD). Sehingga dalam penelitian ini dapat dicapai tujuan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan antara kepribadian dan penggunaan email.

  1. Metode Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan melalui 5 tahap:
  1. Manajemen Data.
  2. Pengkodean dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data variabel kepribadian yang diperoleh dengan mengacu teori kepribadian Big Five (Costa, & McCrae, 1991).
  3. Untuk data yang masih mengandung nilai F, t, atau d dikonversikan terlebih dahulu ke nilai r sehingga siap diperbandingkan.d. Koreksi kesalahan sampel & Koreksi kesalahan pengukuran.

D. Hasil

Dua puluh dua data hubungan kepribadian dengan penggunaan email berhasil dikumpulkan dari 16 naskah yang diperoleh, 11 penelitian menguji variabel extraversion, 6 penelitian menguji variabel openness to experience, 5 penelitian menguji neuroticism, 2 penelitian menguji variabel conscientiuosness, dan hanya satu yang menguji agreeableness. Dari pertimbangan atas ketersediaan data, penelitian ini menguji 3 dimensi kepribadian, yaitu extraversion, openness to experience, dan neuroticism.

  1. Hubungan Kepribadian Extraversion dengan Penggunaan Email

Dari hasil analisa data, jika kepercayaan adalah 95% maka kesalahan pengukuran masih dalam batas. Dengan kata lain, ada hubungan antara kepribadian extraversion dengan penggunaan email.

  1. Hubungan Kepribadian Neuroticism dengan Penggunaan Email

Kraut(1998) mengemukakan bahwa Internet dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Semakin sering menggunakan Internet, individu akan semakin neurotic. Namun hasil penelitian yang dilaporkan oleh Hamburger dan Artzi ini menyimpulkan bahwa Internet tidak mengakibatkan neurotic, tetapi sebaliknya karakteristik individu neurotic yang menghindari kontak sosial face to face yang mendorong mereka menggunakan internet, terutama untuk tujuan sosialisasi.
Dari hasil analisi jika kepercayaan diberi 95% kesalahan pengukuran masih dalam batas kepercayaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepribadian neuroticism dengan penggunaan email.

  1. Hubungan Kepribadian Openness to Experience dengan Penggunaan Email

Individu openness memiliki keinginan dan keyakinan untuk dapat melakukan tugas-tugas yang dihadapinya. Email memberikan kemudahan bagi individu dalam berkomunikasi. Namun ketidakyakinan akan kemampuan dalam menggunakan email (computer efficacy) merupakan salah satu penyebabkan keengganan individu menggunakan email.
Dari data-data yang didapat korelasi yang ada masih dalam rentang taraf kepercayaan. Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara kepribadian openness to experience dengan penggunaan email.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian extraversion, neuroticism, dan openness to experience berhubungan secara signifikan dengan penggunaan teknologi komunikasi berbasis internet atau email.

0 comments:

Post a Comment

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com