Cara Review Jurnal
Dosen
sering kali memberikan tugas kuliah untuk mereview jurnal, baik jurnal
nasional maupun jurnal internasional. Tujuan dari review jurnal sendiri
adalah untuk mempermudah dalam memahasi inti dari hasil penelitian yang
telah dilakuakan. Sebagai mahasiswa yang sering mendapat tugas untuk itu
seharusnya mampu untuk melakukan review tersebut. Sehingga dalam
membahas jurnal itu akan lebih mudah dipahami setelah dilakukan review.
Hal-hal pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review, diantaranya:
- Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian
Mengungkapkan
beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan
dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai.
- Metode
Mengungkapkan
mengenai metode apa yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan.
- Hasil dan Pembahasan
Dalam
pokok bahasan ini mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan
dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat.
Berikut contoh review jurnal Psikologi.
Judul :
Apakah Kepribadian Menentukan Pemilihan Media Komunikasi?
“Metaanalisis Terhadap Hubungan Kepribadian Extraversion, Neuroticism, dan Openness to Experience dengan Penggunaan Email”
- Pengantar dan Tujuan
Penggunaan
Information Communication Technology (ICT) sebagai sarana komunikasi
meningkatkan orang untuk saling berkomunikasi dengan orang lain yang
terhubung dengan internet walaupun lokasi mereka saling berjauhan. Salah
satu fasilitas internet adalah surat elektronik (email). Dengan email
ini, pesan-pesan dapat disampaikan secara tertulis melintasi batas ruang
dan waktu.
Dari
teori Lewin dapat dikaitkan dengan perilaku penggunaan email, yaitu
faktor penyebab dari dalam diri yang mempengaruhi penggunaan email
adalah faktor individu (sifat kepribadian). Sedangkan faktor dari luar
diri yang mempengaruhi penggunaan email antara lain adalah kontak
sosial, ciri-ciri kekayaan komunikasi yang ditampilkan oleh sebuah media
komunikasi, tersedianya fasilitas internet, dan kemudahan penggunaan
internet untuk berkirim email.
Penulis
melakukan meta analisis terhadap pola hubungan antara kepribadian dan
penggunaan email dari berbagai jurnal ilmiah yang terdiri dari 16
artikel, baik yang telah dipublikasikan melalui jurnal ilmiah maupun
hasil penelitian tesis/disertasi yang dipublikasikan melalui internet
dalam periode tahun 1999 hingga 2006. Tujuannya adalah untuk melihat
apakah variabel kepribadian yang diteliti dalam berbagai studi kalau
dirangkum menjadi satu memberikan hasil yang konsisten dan bisa
dijadikan dasar untuk menjawab pertanyaan apakah kepribadian menentukan
pilihan media komunikasi.
Email dan Berbagai Karakteristiknya
Dalam
sub-bab ini penulis menjelaskan tentang keunggulan-keunggulan yang
menyebabkan email lebih disukai daripada media komunikasi yang lainnya.
Hal ini erat kaitannya dengan karakteristik email itu sendiri, antara
lain : kemampuan email menciptakan komunitasi yang tidak berbasis
geografis, dapat ditulis dan dibaca di mana saja (Williams, Strover, dan
Grant, 1994), Pesan yang ditulis dapat pendek, dapat pula panjang. Bila
ingin mengirimkan dokumen sertaan dapat dilampirkan pada attachment,
bisa dibuat arsip yang dapat disimpan dan dibuka kembali pada saat
dibutuhkan, Pesan dapat ditujukan kepada satu orang maupun banyak orang
secara bersamaan, dapat disisipkan e-motion, Asynchronous, Anonimity,
Polychronicity dan juga dialog.
Benarkah kepribadian penentu pemilihan media?
Kepribadian
adalah unik untuk setiap individu, dan menjadikan individu tersebut
berbeda dengan individu yang lainnya. Sehingga muncul pertanyaan Mengapa
seorang memilih menggunakan email sementara orang lainnya tidak sering,
bahkan tidak mau menggunakannya?
Eysenck
Three Factors Model (Eysenck & Eysenck, 1991) dan Five Factors
Model yang dikembangkan oleh Costa & McCrae (Costa & McCrae,
1992) mencantumkan Extraversion dan Neuroticism sebagai sentral dimensi
kepribadian yang berada dalam dua kutub yang berlawanan.
Penelitian ini menggunakan teori kepribadian Big Five dalam
mengelompokkan variabel-variabel ke dalam dimensi, yaitu extraversion,
neuroticism, dan openness to
experience.
- Metode
- Subjek : 20 data dari berbagai jurnal periode tahun 1999-2006 melibatkan 4267 orang (N=4267).
- Prosedur Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yaitu metode survey
yang dilakukan terhadap data-data yang terdapat di dalam beberapa
laporan penelitian. Pengumpulan data dari berbagai jurnal didownload
melalui INFOTRAC, EBSCO, PROQUEST, ERIC, Tesis dan Disertasi yang
diperoleh dari Networked Digital Library on Theses and Dissertations
(NDLTD). Sehingga dalam penelitian ini dapat dicapai tujuan dari
penelitian ini yaitu adanya hubungan antara kepribadian dan penggunaan
email.
- Metode Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan melalui 5 tahap:
- Manajemen Data.
- Pengkodean dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data variabel kepribadian yang diperoleh dengan mengacu teori kepribadian Big Five (Costa, & McCrae, 1991).
- Untuk data yang masih mengandung nilai F, t, atau d dikonversikan terlebih dahulu ke nilai r sehingga siap diperbandingkan.d. Koreksi kesalahan sampel & Koreksi kesalahan pengukuran.
D. Hasil
Dua puluh dua data hubungan kepribadian dengan penggunaan email
berhasil dikumpulkan dari 16 naskah yang diperoleh, 11 penelitian
menguji variabel extraversion, 6 penelitian menguji variabel openness to
experience, 5 penelitian menguji neuroticism, 2 penelitian menguji
variabel conscientiuosness, dan hanya satu yang menguji agreeableness.
Dari pertimbangan atas ketersediaan data, penelitian ini menguji 3
dimensi kepribadian, yaitu extraversion, openness to experience, dan
neuroticism.
- Hubungan Kepribadian Extraversion dengan Penggunaan Email
Dari
hasil analisa data, jika kepercayaan adalah 95% maka kesalahan
pengukuran masih dalam batas. Dengan kata lain, ada hubungan antara
kepribadian extraversion dengan penggunaan email.
- Hubungan Kepribadian Neuroticism dengan Penggunaan Email
Kraut(1998)
mengemukakan bahwa Internet dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Semakin sering menggunakan Internet, individu akan semakin neurotic.
Namun hasil penelitian yang dilaporkan oleh Hamburger dan Artzi ini
menyimpulkan bahwa Internet tidak mengakibatkan neurotic, tetapi
sebaliknya karakteristik individu neurotic yang menghindari kontak
sosial face to face yang mendorong mereka menggunakan internet, terutama
untuk tujuan sosialisasi.
Dari
hasil analisi jika kepercayaan diberi 95% kesalahan pengukuran masih
dalam batas kepercayaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara kepribadian neuroticism dengan penggunaan email.
- Hubungan Kepribadian Openness to Experience dengan Penggunaan Email
Individu
openness memiliki keinginan dan keyakinan untuk dapat melakukan
tugas-tugas yang dihadapinya. Email memberikan kemudahan bagi individu
dalam berkomunikasi. Namun ketidakyakinan akan kemampuan dalam
menggunakan email (computer efficacy) merupakan salah satu penyebabkan
keengganan individu menggunakan email.
Dari
data-data yang didapat korelasi yang ada masih dalam rentang taraf
kepercayaan. Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara
kepribadian openness to experience dengan penggunaan email.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian extraversion, neuroticism,
dan openness to experience berhubungan secara signifikan dengan
penggunaan teknologi komunikasi berbasis internet atau email.
0 comments:
Post a Comment